Senin, 07 September 2020

Persaudaraan Setia Hati Terate

persaudaraan setia hati terate



PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE



JURUS Setia Hati Terate DAN LANDASAN IDIIL, KEROHANIAN
Jurus pencak silat PSHT meliputi 36 jurus dimulai dari jurus 1 sampai dengan jurus 36. Dalam jurus– urus pencak silat PSHT itu adalahpenyatuan dari pelbagai pencak silat yang terdapat dan mempunyai dasarhidup di Indonesia. Ini tidak berarti, bahwasannya unsur–unsur pencaksilat lain di luar Indonesia tidak tersirat didalamnya. Keistimewaan jurus – jurus PSHT terekam pada jurus 25 dan jurus 12 ini menunjukkan identitasdari kepribadiaan serta jiwa dan semangat Persaudaraan Setia Hati Terate. Jurus 25 biasanya dipergunakan pada permulaan sambung sebagaiisyarat salam pembuka (uluk salam), kemudian melangkah dengan gerak jurus 12. Isyarat–isyarat tersebut dilakukan dengan sikap wasapadadalam menghadapi atau berhadap–hadapan dengan kemungkinanserangan secara mendadak atau tiba– tiba.Gerak langkah jurus–jurus PSHT pada dasarnya mewujudkan garismelurus. Memang terdapat pula jurus–jurus bersiku silang, namun tetapmembentuk langkah yang lurus pula. Beberapa jurus gerak langkaknyamundur pula. Tetapi jalannya tetap lurus. Gerak langkah lurus itumengandung makna, bahwa semua tingkah laku seorang SH-wan dalamkeadaan bagaimanapun, harus berlandaskan pada hati lurus, tidak nerliku,tidak plin–plan. Menyamping atau mundur selangkah untuk menghindaribahaya yang sifatnya untuk sementara, asalkan hati tetap lurus.
LANDASAN IDIIL/KEROHANIAN

Jurus 25 Jurus 25 adalah jurus yang dilakukan pada permulaan pembukaansambung sebagai isyarat salam (uluk salam). Yang merupakan isyaratmemberikan doa harapan selamat sudah barang tentu yang dimaksuddengan doa harapan selamat ialah doa harapan selamat lahir batin. Semuayang dijumpai disekitarnya, tanpa membedakan pangkat dan tingkatkedudukannya. Pemberian salam ini menunjukkan keakraban kehalusanbudi, dikarenakan suka menghargai harkat dan martabat orang lain tanpamembedakan status sosial apapun.Gerak langkah jurus 25 dimulai dengan, membungkuk merendahkantubuh sambil menyentuh tanah, lalu berputar kekanan dan kekiri (atau sebaliknya). Gerakan membungkuk merendahkan tubuh ini mengandungarti “merendah diri,” jadi menunjukkan dengan merendahkan hati. Tidaklah salah salah satu isi dari PANCA PRASETYA ialah Sungguh –sungguh saya akan merendah hati dan menjauhkan diri dari wataksombong. Berputar/memutar kekanan dan kekiri memperingatkan kitapada lingkungan sekitar kita yang terdekat. Janganlah sekali – kalimeninggalkan atau melupakan lingkungan disekitar kita yang terdekat,karena sewaktu – waktu kita membutuhkan uluran tangannya.Merendahkan tubuh kedepan dengan menyentuh tanah berarti “mau daniklas berendah hati untuk mengormat dan uluk salam yang paling rendahsekalipun.” Tiada sesuatu yang paling rendah dari tanah yang kita injak. Namundari dalam tanah yang kita memperoleh sebagian dari tenaga dan dayakekuatan kita berasal dari tumbuh – tumbuhan dan air minum. Tidakkahtanah itu salah satu anasir dari tata susunan kehidupan jasmani kita. Unsur– unsur kehidupan jasmani manusia berasal dari unsur – unsur tanah, air,api, udara. Dan daya kekuatan jasmani kita berasal dari sari – sari empatanasir tersebut dalam bentuk zat – zat yang terdapat dalam makanan danair minum, selanjutnya tidakkah kita mendapatkan yang kita makan danminum sehari – hari itu langsung atau tidak langsung dari keringat dan jerih payah golongan yang terendah dalam masyarakat yaitu petani.Bukan insinyur pertanian yang menghasilkan padi. Tetapi petani yangsetiap hari memelihara padi hingga padi panen dengan baik. Betaparendah akhlak budi pekerti kita, jika kita melupakan mereka.Setelah mnyentuh tanah, kita membuka tangan dengan maksudmohon doa restu. Dengan segala kerendahan hati menghormat sertamemberi salam (uluk salami) siapa saja yang berada disekitar kita, sampaiyang paling rendah sekalipun. Dengan diiringi harapan, agar semuanya dalam keadaan selamat dan sejahtera lahir dan batin. Menunjukkan kebersamaan jiwa dan keluruhan budi seseorang, karena orang itu tahuberterima kasih atas kebaikan orang lain. Sementara itu sudahkah kitaberterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menghidupi danmemberikan sehari– hari Gerakan selanjutnya menarik kaki yangbelakang kemuka menjadi sejajar, dalam keadaan dan sikap berdir tegak.Sementara kedua belah tangan di angkat setinggi pelipis dalamsikap:”memajatkan doa.” Sikap ini hendaknya dengan panjatan doamenurut agama dan keyakinan masing– masing sikap ini menunjukkanketakwaan seorang SH-wan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam keadaan bagaimanapun juga seorang insan SH harus selalu berdoa demikeselamatan diri pribadinya berikut yang berada dilingkungan sekitarnya.Dengan demikian secara singkat jurus 25 berisikan dengan segalakerendahan hati menghormat serta mengharapkan keselamatansemuanya yang berada di sekitar, termasuk yang terendah sekalipun,diiringi dengan permohonan doa restu serta panjatan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksakan tugas. Kemudian kembali berdirimengambil sikap berdiri di AS, mengahdapkan pribadinya berkiblat kepada Tuhan dengan penyerahan secara total.

Jurus 12 Jurus ini berisikan isyarat memberi salam kepada seseorang yangsedang dihadapi secara langsung. Dalamkeadaan biasa, apabila kitabertemu dengan seorang yang baru kita kenal, kita tentu saling memberisalam atau berjabat tangan.Bagi seorang insan SH-wan berjabt tangan itu tidak hanya terbataskepada seorang kawan saja, tetapi kepada siapapun yang sedang dihadapisecara langsung, meskipun lawan sekalipun. Kepada lawanpun kita harusmengahrapkan keselamtannya lahir batin. Dengan demikian dapatdisimpulkan, bahwa jurus 25 dan jurus 12 disamping menunjukkanidentitas dan kepribadian seorang insan SH-wan, juga memancarkan sinarkeluhuran budi dalam mengahdapi tantangan dari siapapun, baiktantangan dari siapapun, baik tantangan itu datang dari kawan atau darilawan.

Jurus 20
Jurus 20 dalam pencak silat SH tidak dinyatakan dalam jurus– jurusyang lain, karena dihubungkan dengan sifat 20 Yang Maha Esa. Sifat 20 Tuhan itu pada hakekatnya mengejawantahkan ke Esa an, dan keagungan Tuhan, tiada lain yang agung kecuali Tuhan oleh karena yang disebutMaha Esa dan Maha Agung. Sifat 20 Tuhan harus kita sadari, harus kitasadari, harus kita yakini. Harus kita rasakan didalam Hati Sanubari kita.Esa dalam artinya Sawiji, tunggal, mutlak utuh bulat.Ke Esaan Tuhan itu menunjukkan kepada kita, bahwa Tuhan adalah :a.Esa pada Dzatnyab.Esa pada Sifatnyac.Esa pada Namanyad.Esa pada Af’’al atau Makartinya Sifat ke Esaan Tuhan itu melingkupi, menyerapi dan menyertai alamseisinya dalam Tata Wisesa, Kuasa, dan Karsanya. Kenyataan sejati initidak dapat dijangkau dengan akal pikiran maupun panca indra. Akalpikiran dan panca indra masing–masing mempunyai sifat yang terbatas.Sedang ke Esaan Tuhan tiada batas dalam ukuran waktu dan ruang, tiadabanding, kesamaan dan persamaannya, kekal, abadi sepanjang masa. Tidak mungkin ke Esaan Tuhan itu dapat dinilai atau diukur denganukuran yang serba terbatas. Meskipun demikian sifat ke Esaan Tuhan itudapat dan mungkin kita amati dengan “rasa pengrasa yang halus danmendalam.” Yaitu rasa kebatinan kita. Untuk meyakini eksistasi dari keEsan Tuhan kita hendaklah menghayati dan mendalami dan melatih saptawasita tama yang ke tujuh. “Barang siapa melatih rasaning rasa insya-Allah ia dapat laun akan terasa rosing rasa.” Jurus 20 itu menjiwai 35 buah jurus yang lain dalam suatu totalitas.Nilai spiritual jurus 20 itu sangat luas dan mendalam diibaratkan
samudra yang tak bertepian. Pada hakekatnya jurus 20 itu bersambung berkaitandengan Iman dan Taukhid. Berhubung dengan itu sulit dan tidakmungkinlah jurus 20 itu dinyatakan dengan suatu lukisan atau rangkaiankata–kata.Dengan pengahayatan dan latihan – latihan olah jiwa yang teratur,terarah dan mantap jurus 20 dapat dijajaki, didalami sampai terasa sendiriapa dan bagaimanakah sesungguhnya jurus 20 itu sebenarnya. Secarasingkat jurus 20 dapat disimpulkan sebagai berikut: “mensanubarikan diridalam pribadi.” Ini berarti diri lebur menyerap masuk kedalam HatiSanubari. Dengan demikian diri dengan pribadi atau Hati Sanubarimanunggal sawiji, tungal dan utuh. Manusianya pun mewujudkan suatutotalitas yang mandiri yang berarti sadar akan adanya atau eksistensisendiri dalam hubungannya dengan alam semesta dan Penciptanya. Sikapdiri pribadinya terhadap Illahi akan berwujud penyerahan secara totalkepada Sang Pencipta seluruh alam raya ini. Selanjutnya akan tiada jarakatau antara Objek dan Subjek Mutlak.Apakah yang harus dihayati untuk menggapai jurus 20.a.Melatih menguasai berdiri Alif.b.Melatih Sapta Wasita Tama yang ke tujuh dengan landasan pernafasanmenurut ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate.c.Segala sesuatu dilakukan yang dikerjakan dengan keiklasan hati. Tidakmerasa dipaksa atau karena terpaksa. Iklas disini mencakup “pantang menggerutu” karena menggerutu itu berarti ingin mengatur Tuhan,sebab merasa diperlakukan tidak adil, tidak sesuai dengan keinginanya.d.Dalam segala hal selalu mendahulukan Tuhan dari sesuatu yang lainkarena. “barang siapa mendahulukan sesuatu daripada Tuhan, makadia itu belum beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jikalau engkau sudah tidak bimbang dan ragu lagi, bahwasannyaengkau merasa manunggal dengan Tuhan, maka sesungguhnya semuasudah ada padamu, keperwiraan, kejayaan, kewibawaan, kesejahteraanyang bersifat lahir batin atau jasmani dan rohani sudah kau kuasai.Dengan tiada aji atau mantera apapun dapat mempengaruhimu, karenasemua kekuatan sudah kamu miliki dan kamu kuasai, tiada lagi yang perludikejar.Hanya Tuhan Pencipta alam raya ini yang paling sempurna tiadamanusia didunia ini yang sempurna, manusia hanya bisa berusaha lebihbaik dari waktu kewaktu, bisa lebih dekat dengan Penciptanya.



Makna perlengkapan pengesyahan sebagai suatu ajaran

A) Kain mori putih sepanjang tinggi badan tangan melambai (sag dedeg pengawe)-
- Mori ( bhs jawa. Artinya menyatu , melekat, campur )
- Warna putih suci bersih
- Sag dedeg pengawe artinya menurut batas kemampuan masing-masing
B) Pakaian syakral warna hitam, warna hitam melambangkan kesabaran
C) Uang logam artinya bisa di terima oleh masyaraka
t banyak, tidak mudah terkoyak
D) Ayam jago di maksudkan
- Sebagai suwatu latihan berkorban dengan ikhlas
- Di harpkan menjadi jagonya SH, yaitu warga SH di harapkan bisa menjadi
pemimpinyang baik dan bijaksana
E) Suruh temu rose/ ruasnya
- Suruh artinya kaweruh ( mencari ilmu )
- Temu rose artinya temu rasane / rasanya yaitu rasa persaudaraan yang dalam
F) Pisang rojo temen setangkep
- Pisang lambang rezeki dari Allah SWT
- Rojo artinya raja/ pemimpin
- Temen artinya jujur, sungguh sungguh
G) Gelas minum yaitu gelas bening untuk tempat air pengesyahan


--TINGKATAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERBAGI:

Tingkatan Siswa Polos: Menggunakan sabuk berwarna hitam, dengan materi gerakan-gerakan dasar berupa Senam Dasar 1–30. Jurus Dasar 1a–6

Jambon: Menggunakan sabuk berwarna merah muda, dengan materi Senam Dasar 1 – 50, Jurus Tangan Kosong 1a – 13. Mulai diajarkan pengenalan senjata tongkat (toya) dengan materi, Senam Toya 1 – 10 dan Jurus Toya 1 – 5, serta materi pelajaran kerohanian.

Hijau: Menggunakan sabuk berwarna hijau, materi Senam Dasar 1– 70, Jurus Tangan Kosong 1a – 25b. Mulai diajarkan pengenalan senjata tongkat (toya) dan belati dengan materi, Senam Toya 1– 20 dan Jurus Toya 1 – 10, lanjutan pelajaran kerohanian, serta permainan kuncian.

Putih: Menggunakan sabuk berwarna putih, dengan materi Senam Dasar 1 – 90, Jurus Tangan Kosong 1a – 35, dan mulai diajarkan pengenalan senjata tongkat (toya), senjata belati serta senjata pencak silat lainnya, dengan materi, Senam Toya 1–25, dan Jurus Toya 1 – 15, lanjutan pelajaran kerohanian, serta permainan kuncian lanjutan.

--PENJELASAN TENTANG UBO RAMPE PENGESAHAN PSHT

Kain mori putih bahan dari katun (cara merawat , kegunaan akan di jelaskan menjelangakhir pengesyahan )

Pakaian syakral bewarna hitam standart SHT yaitu celana potong kolor longgar, kolorbewarna putih sebesar jari kelingking, pakai mestak, panjang di atas mata kaki dan bajukurung longgar, kancing baju dengan tali putih, pakai krah (gulon ), lengan pan
jang,ujung lengan tampak lebih lebar

Uang logam berjumlah 36 keping di upayakan nominal menurut kemampuan, denganpengertian nominal lebih besar akan lebih baik, sebaiknya uang di cuci bersih.

Ayam jago, harus memenuhi syarat untuk di jadikan latihan berkorban yaitu jago yangsudah dewasa, sehat tidak cacat, gemuk, baik di senangi, upayakan beli sendiri atauternak sendiri bukan di belikan orang lain sebab ukuran senang itu datang dari dirisendiri belum tentu sama dengan yang di senangi orang lain, demikian juga ukuran baik itu datang dari dalam diri sendiri dan belum tentu sama baiknya orang lain denganbaiknya diri sendiri

Suruh temu rose/ ruasnya, belu suruh di pasar sebanyak satu ikat ukuran sedang tidak boleh di tawar, pembelian di lakukan hanya sekali tidak boleh di ulang dan beli sendiritidak boleh di belikan orang lainHasil pembelian suruh satelah sampai di rumah di cari yang temu rose / ruasnya(sebaiknya di dampingi warga yang setelah mengerti tentang suruh temu rose / ruasnya),yang temu rose / ruasnya di bungkus untuk di bawah ke tempat pengesyahan

Pisang rojo temen setangkep (dua sisir), di beli di pasar, kwalitas baik, tidak boleh adadempet (dua pisang yang kulitnya dempet adi satu)

Lilin ukuran sedang jumlah satu buah (di perkirakan habis di nyalakan selama empat jam )

Gelas minum ukuran sedang ridak bentet/ retak, bersih



 --TATA LAKSANA LATIHAN

Tatalaksana latihan meliputi pengaturan:
Tahap latihan masing-masing tingkatan siswa.
Materi latihan fisik, tehnik dan taktik.
Sistimatik metode latihan.
Pembinaan prestasi pertandingan
Kegiatan latihan/pembinaan lainnya (latihan gabungan, kamping latihan medan, latihan fsiik dan lain-lain).

Tahap latihan tingkatan siswa
Pra siswa: Khusus bagi kelompok umur 9-14 tahun (kanak-kanak) dan kelompok umur 14-16 tahun (remaja) lama latihan 3 bulan, min–12 pertemuan, max 16 pertemuan
Polos: Lama latihan 4 bulan, dengan jumlah latihan, min 16 pertemuan
Jambon: Lama latihan 6 bulan, dengan jumlah latihan, min–24 pertemuan
Hijau: Lama latihan 8 bulan, dengan jumlah latihan, min-32 pertemuan
Putih: Lama latihan 8 bulan, dengan jumlah latihan, min-32 pertemuan

Materi latihan terdiri dari:
Materi latihan fisik
Materi latihan tehnik
Materi latihan taktik
Materi latihan fisik
Pemeriksaan kondisi fisik
Pemanasan
Ausdouwer/ketahanan
Stamina
Kecepatan dan ketepatan
Dasar ketrampilan
Pernapasan
Materi latihan teknik
Senam missal
Senam dasar
Jurus
Senam toya
Jurus belati
Kuncian dan lepasan
Senjata PS lainnya
Materi latihan taktik
Padanan
Analisa jurus
Pola langkah
Sambut
Jurus refleks
Beladiri praktis

Uraian materi untuk tiap tingkatan tersusun dalam matrik
Sistematika latihan dan metode latihan
Sistematika pelaksanaan latihan dan waktu, terdiri dari:
Latihan pendahuluan
Peregangan (5 menit)
Pernapasan (8 menit)
Latihan inti
Latihan fisik (30 menit)
Latihan tehnik (60 menit)
Latihan taktik (60 menit)
Pembinaan mental–kerohanian (khusus dan pernapasan).

--PERATURAN PELAKSANAAN LATIHAN 
 
Penanggung jawab rayon, ranting, cabang membuat program latihan tentang tugas-tugas untuk Pelatih dan Siswa yang disesuaikan lokasi tempat latihan.
Pelatih 15 menit sebelumnya harus berada di tempat latihan .
Pengisian absen
Setiap siswa harus mengikuti latihan secara terus menerus.
Siswa yang tidak dapat hadir pada waktu latihan 3 (tiga) kali berturut-turut diberi peringatan pertama. Setelah peringatan pertama ternyata siswa tersebut tidak memperhatikannya, maka perlu diberi peringatan kedua dan seterusnya sampai peringatan ketiga.
Setelah sampai peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut ternyata siswa tersebut tetap tidak memperhatikan disiplin organisasi, maka sisiwa yang bersangkutan terpaksa dikeluarkan dari Persaudaraan SH Terate dan tidak berhak memakai/ menggunakan identitas Persaudaraan SH Terate. Pengeluaran siswa tersebut dinyatakan secara tertulis dan dibuat rangkap 3 (tiga). Aslinya diberikan kepada orang tua/wali yang bersangkutan lembar 2 (dua) dikirim ke Cabang sebagai tembusan, lembar ke 3 (tiga) tinggal di rayon sebagai arsip. Jika dikemudian hari ex. Siswa tersebut ingin mengikuti latihan kembali, maka kepada ex. Siswa tersebut diwajibkan memenuhi syarat-syarat seperti yang ditentukan dan lebih berat misalnya menemui atau menghubungi pengurus cabang atau sesepuh SHT yang lebih banyak lagi. Pelajaran ke-SH-an diberikan dan ditanamkan sejak siswa mulai mengikuti latihan sampai mereka ikut pengesahannya. Pemberian ke-SH-an disesuaikan dengan tingkatan atau ban. Siswa yang akan mengikuti ujian kenaikan tingkat atau ban diwajibkan Testing ke-SH-an disamping testing teknis yang diadakan oleh masing-masing rayon. Hasil testing masing-masing rayon harus dilaporkan ke Cabang hanya mereka yang lulus testing rayon yang dibolehkan mengikuti ujian kenaikan tingkat atau ban.

--METODE DAN MATERI PEMBINAAN TEHNIK DAN LATIHAN
LATIHAN FISIK

Pemeriksaan Kondisi Fisik
Pemeriksaan kondisi secara medis (bagi yang memungkinkan)
Test kondisi, aerobik

Pemanasan
Latihan senam umum. Pembinaan kelenturan, keseimbangan dan kecepatan, ketepatan.
Leher
Dada
Perut-pinggang
Pinggang kiri dan kanan
Gerak tungkai ke depan, samping, belakang
Keseimbangan
Kuda-kuda
Latihan senam pagi Indonesia seri D dan senam kesegaran jasmani yang dilakukan dengan irama musik

Latihan Ausdouwer
Paket I
Springan, loncat 5 menit.
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti senam 24 (kaki sejajar)
Tahan pipi, tangan mengepal di pipi.
Dengkulan cepat
Tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Kombinasi tendangan A & C
Tendangan cepat diawali dari jongkok
Scot Jump
Spir perut atas, badan diangkat
Spir perut bawah, kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal.

Paket 2
Springan
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti 24
SIkut cepat ke atas kanan dan kiri
Tahan pipi tangan mengepal
Dengkulan cepat
Tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Tendangan Cepat B
Kombinasi tendangan A dan T
Tendangan cepat A diawali jongkok
Scot Jump
Jalan ongkong-ongkong
Spir perut atas badan diangkat
Spir perut bawah kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal
Pus up ditempat loncat tangan pegangan
Pus up berjalan tangan terbuka loncat
Pus up berjalan tangan mengepal loncat
Lemparan kaki ke belakang
Lemparan kaki ke depan
Latihan tangan membuka dan menutup

Paket 3
Springan
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti senam 24
SIkut cepat ke atas kanan dan kiri
Sikutan cepat kanan kiri, kaki sejajar
Tahan pipi tangan mengepal menempel di pipi
Dengkulan cepat
tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Tendangan Cepat B
Kombinasi tendangan A dan B
Tendangan cepat A diawali jongkok
Spir paha
Scot Jump
Jalan ongkong-ongkong
Loncat kanguru
Slimpuh langsung tendangan A
Spir perut atas badan diangkat
Spir perut bawah kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal
Pus up ditempat loncat tangan pegangan
Pus up berjalan tangan terbuka loncat
Pus up berjalan tangan pedangan loncat
Jalan mengepal
Lemparan kaki ke belakang
Lemparan kaki ke depan
atihan tangan membuka dan menutup
Spir leher
Spir leher berputar
Spir punggung

Paket 4
Springan
Pukulan lurus
Pukulan bandul
Kombinasi bandul dan lurus
Sikutan cepat kanan kiri seperti 24
SIkut cepat ke atas kanan dan kiri
Sikutan cepat kanan kiri, kaki sejajar
Tahan pipi tangan mengepal menempel di pipi
Dengkulan cepat
Tendangan cepat A
Tendangan cepat C
Tendangan cepat T
Tendangan Cepat B
Kombinasi tendangan A dan T
Tendangan cepat A diawali dari jongkok
Spir paha
Scot Jump/loncat jongkok
Jalan ongkong-ongkong
Loncat kanguru
Slimpuh langsung tendangan A
Loncat katak berputar, hitungan 1, 2, 3, 4 kemudian hitungan 4 berputar melingkar ke kiri, kanan
Spir perut atas badan diangkat
Spir perut bawah kaki diangkat
Pus up tangan terbuka
Pus up tangan mengepal
Pus up tangan pedangan
pus up tangan kiri terbuka
pus up tangan satu terbuka
pus up tangan satu mengepal
Pus up ditempat loncat tangan terbuka
Pus up ditempat loncat tangan mengepal
Pus up ditempat loncat tangan pegangan
Pus up berjalan tangan terbuka loncat
Pus up berjalan tangan mengepal loncat
pus up berjalan tangan pedangan loncat
Jalan mengepal
pus up kapal putar kedepan
pus up kapal putar kebelakang
Lemparan kaki ke belakang
Lemparan kaki ke depan
Latihan tangan membuka dan menutup
spir leher
spir leher berputar
spir punggung
kayang berjalan ke belakang
kayang berjalan ke depan
rol kip.

1. Latihan Bebas: Untuk tingkat Hijau dan telah dewasa
Spir tangan. Menggunakan sapu lidi, Menggunakan dempel dan tali, dan Menggunakan katrol tangan
2. Spir kaki: Menggunakan beban, katrol di kaki, Menggunakan peralatan lain-lain

STAMINA
Lari ditempat
Tingkat polos: 5 menit
Tingkat Jambon: 7 menit
Tingkat Hijau: 9 menit
Tingkat Putih: 10 menit

Lari
Tingkat polos: 20 meni
Tingkat jambon: 30 menit
Tingkat hijau: 40 menit
Tingkat putih : 50 menit

DASAR KETRAMPILAN
Jatuh Diri
Tingkat polos
a. jatuh depan
b. jatuh samping (dari posisi jongkok)
c. jatuh belakang
Tingkat Jambon
a. jatuh depan
b. jatuh samping (dari posisi berdiri = bisa)
c. jatuh belakang
Tingkat Hijau
a. jatuh depan
b. jatuh samping dari posisi berdiri = trampil
c. jatuh belakang
Tingkat Putih
a. jatuh depan
b. jatuh samping dari posisi berdiri = mahir
c. jatuh belakang

Koordinasi sikap dan gerak
Sikap berdiri : a. sikap tegak
Tangan lurus ke samping
Tangan kepal di samping
Tangan menyatu di dada (sikap berdiri alif)

Sikap berdiri : b. sikap kuda-kuda
Depan
Samping
Belakang
Tengah
Silang
Sikap jongkok:
a. Jongkok
b. Jengkekng (jongkok dg ujung kaki jinjit)
Sikap duduk:
a. duduk
b. sila
c. simpuh
d. sempok
ikap berbaring:
a. telentang
b. miring
c. telungkup
Sikap khusus: tegak satu kaki
Sikap pasang: sesuai dan pasangan pada jurus 1 s/d36

PERNAFASAN
Pernafasan Tanpa Gerak
Pernafasan lurus
Pernafasan dada
Pernafasan perut
Pernafasan kombinasi dada dan perut
Pernafasan SH Terate
Untuk Polos: Pernapasan lurus
Jambon: Pernapasan dada saja. Pernapasan perut saja
Hijau: Pernapasan kombinasi dada dan perut
Putih: Pernapasan SH Terate

Pernapasan dengan gerak
Untuk Polos dan Jambon: Belum ada
Untuk Hijau: 1. Pernapasan dada dengan
Tangkisan tangan dan kaki
Serangan tangan dan kaki
Hindaran

2. Pernapasan perut dengan
Tangkisan tangan/kaki
Serangan tangan/kaki
Hindaran

Untuk Putih: a. Pernapasan lurus dengan gerak jurus
b. Pernapasan dada, perut dengan gerak jurus

LATIHAN TEHNIK
Pemeriksaan Kondisi Fisik
1. Senam massal: Tingkat Polos: 1-30
Tingkat Jambon : 1-40
Tingkat Hijau : 1-50
Tingkat Putih : 1-60

2. Senam dasar: Tingkat Polos: 1-30
Tingkat Jambon : 1-60
Tingkat Hijau : 1-70
Tingkat Putih : 1-90
3. Praktek Jurus : Tingkat Polos: 1-4
Tingkat Jambon : 1-11
Tingkat Hijau : 1-2

Tingkat Putih : 1-35
4. Pasangan :Tingkat Polos : 1-4
Tingkat Jambon : 1-11
T ingkat Hijau : 1-20
Tingkat Putih : 1-35

5. Langkah: Tingkat Polos:Angkatan
Geseran
Tingkat Jambon: Angkatan-laporan
Geseran-loncatan
Tingkat Hijau: Angkatan-lampatan
Geseran seser
- Loncatan Tingkat Putih : Angkatan-lompatan
Geseran-seser
loncatan-putaran

6. Senam Toya: Tingkat Polos: -
Tingkat Jambon : 1 – 15
Tingkat Hijau : 1 – 20
Tingkat Putih : 1 - 25

7. Jurus Toya Tingkat Polos: Tingkat Polos: -
Tingkat Jambon : 1 – 10
Tingkat Hijau : 1 – 15
Tingkat Putih : 1 - 20

8. Jurus Belati Tingkat Polos:Tingkat Polos: -
Tingkat Jambon : -
Tingkat Hijau : 1 – 10
Tingkat Putih : 1 - 18

9. Kuncian dan lepasan Tingkat Polos: Tingkat Polos: -
Tingkat Jambon : 1 – 26
Tingkat Hijau : 1 – 44
ingkat Putih : -

10. Senjata PS lain Tingkat Polos: Tingkat Polos: -
Tingkat Jambon : -
Tingkat Hijau : - Golok
- Pedang
Tingkat Putih : - Golok
- Pedang
- Trisula
- Krambe 

Sabtu, 29 Februari 2020

MATERI KE-SH-AN SISWA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Materi Ke-SH-an Siswa PSHT

MATERI KE-SH-AN SISWA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE



Daftar Isi Ke-SH-an :


VI. Materi Ke-SH-an :
A. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Polos :
1. Tata Tertib Siswa PSHT

2. Persaudaraan (Ukhuwah) 
  • 2.1. Perbedaan persaudaraan dengan persahabatan

3. Pencak Silat :

    4. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) :

    • 4.1. Sejarah berdirinya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
    • 4.2. Makna Lambang Ikatan Pencak Silat Indoneaia (IPSI)

    5. Makna Pakaian Persaudaraan Setia Hati Terate

      B. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Jambon :
      1. Makna Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate :
      • 1.1. Berdiri tegak
      • 1.2. Penghormatan
      • 1.3. Mengacungkan dua jari
      • 1.4. Dua jari menunjuk ke tanah
      • 1.5. Dua jari menunjuk ke udara
      • 1.6. Dua jari di pelipis
      • 1.7. Tangan mengepal
      • 1.8. Tangan menangkis

        2. Sejarah Ki Ngabei Ageng Soerodiwirjo


        3. Sejarah Ki Hadjar Hardjo Oetomo


        4. Sejarah Bapak Hardjo Mardjoet


        5. Sejarah Bapak Djendro Darsono


        6. Sejarah Bapak Harsono


        7. Sejarah Bapak Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo


        8. Sejarah Bapak Santoso


        9. Sejarah Bapak Badini


        10. Makna Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate :
        • 10.1. Bentuk segi empat
        • 10.2. Warna dasar hitam
        • 10.3. Tulisan Persaudaraan
        • 10.4. Tulisan Setia Hati
        • 10.5. Tulisan Terate
        • 10.6. Hati putih bertepi warna merah
        • 10.7. Hati putih yang memancarkan sinar
        • 10.8. Garis pita tegak lurus berwarna putih merah putih
        • 10.9. Bunga Terate
        • 10.10. Senjata Persilatan

        11. Sarana Pendidikan


        12. Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate :

        • 12.1. Persaudaraan
        • 12.2. Olah raga
        • 12.3. Beladiri
        • 12.4. Kesenian
        • 12.5. Kerohanian

          13. Falsafah Jawa :

          • 13.1. Ajining diri dumunung ono ing lathi
          • 13.2. Cik tak ocak acik, Mrico polo agawe dakon
          • 13.3. Adigang, Adigung, Adiguna

          C. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Hijau :

          1. Sejarah Bapak Tunggul Wulung Judhyasmara

          2. Sejarah Bapak Irsyad Hadi Widagdo

          3. Sejarah Bapak R. Yohanes Saljo Harsoutomo


          4. Sejarah Bapak Sastro Hardjono


          5. Sejarah Bapak Raden Mas Imam Koesoepangat

          6. Sejarah Bapak Adi Yasco


          7. Sejarah Bapak H. Tarmadji Boedi Harsono


          8. Periode Sejarah Setia Hati Terate


          9. Tahun penting dalam sejarah Setia Hati Terate


          10. Falsafah Setia Hati Terate


          11. Fisi pengembangan Setia Hati Terate


          12. Hak benar dan salah


          13. Kebaikan


          14. Makna ajaran dan simbol Persaudaraan Setia Hati Terate


          15. Persaudaraan dalam Setia Hati Terate

          • 15.1. Memahami Persaudaraan Setia Hati Terate
          • 15.2. Tujuan Setia Hati Terate

          16. Pandangan hidup Setia Hati Terate

          17. Pribadi Insan Setia Hati Terate

          • 17.1. Sifat insan Setia Hati Terate
          • 17.2. Gaya hidup insan Setia Hati Terate

          18. Falsafah Jawa :
          • 18.1. Sepiro gedhene sengsara, Yen tinampa amung dadi coba
          • 18.2. Bener ketenger, Becik ketitik, Ala ketara
          • 18.3. Aja rumangsa bisa, nanging bisa rumangsa
          • 18.4. Ngalah, Ngalih, Ngamuk

            D. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Putih :
            1. Makna Sabuk Tingkatan PSHT

            2. Maksud dan tujuan Pendadaran


            3. Etiket dan Kepemimpinan :

            • 3.1. Pribadi pemimpin
            • 3.2. Prinsip kepemimpinan
            • 3.3. Martabat pemimpin

            4. Mendidik manusia berbudi luhur lewat pelajaran Pencak Silat

            5. Cara mengembangkan Setia Hati Terate


            6. Pengembangan ilmu


            7. Hati (qolbu) :

            • 7.1. Sifat penyakit hati

            8. Setia Hati :
            • 8.1. Memahami Ilmu Setia Hati
            • 8.2. Ngerti dalam tataran ilmu Setia Hati

            9. Kesetiaan

            10. Insan Setia Hati Sejati :

            • 10.1. Ora kagetan, Ora gumunan, Yakin dan wani nglakoni
            • 10.2. Pemberani dan tidak takut mati

            11. Jiwa/watak Insan Setia Hati Yer/Wan

            12. Hakikat Persaudaraan Sejati

            13. Syarat hidup dalam Setia Hati Terate


            14. Kehidupan kekal dalam ajaran Setia Hati Terate


            15. Makna falsafah kehidupan Setia Hati Terate


            16. Pengertian Sesepuh dan Orang Tua dikalangan PSHT


            17. Tingkatan dan pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate


            18. Sumber ilmu kebatinan dan ilmu Pencak Silat


            19. Hukum kebatinan


            20. Hukum Timbal Balik


            21. Ilmu keseimbangan


            22. Hukum keseimbangan


            23. Kembali ke jati diri


            24. Langkah menuju kesempurnaan iman


            25. Kodrat dan Wiradat


            26. Proses pembersihan diri


            27. Cahaya Hati


            28. Tirakat :

            • 28.1. Tujuan laku Tirakat
            • 28.2. Tirakat insan Setia Hati Terate

            29. Kunci hidup itu hati yang bersih

            30. Menakar ketajaman Intuisi


            31. Nafsu


            32. Perumpamaan Hawa Nafsu dan Hati

            33. Peristiwa dan Mukjizat bulan Suro


            34. Kerohanian


            35. Menelaah makna Mukadimah


            36. Puasa Batin


            37. Do'a :

            • 37.1. Do'a bulan Sura Setia Hati Terate
            • 37.2. Do'a Pengesahan PSHT

            38. Pepacuh anggota PSHT

            39. Janji setia anggota PSHT

            40. Falsafah Jawa :
            • 40.1. Aja waton omong, Nanging omonga nganggo waton
            • 40.2. Sugih tanpa bandha, Digdaya tanpa aji, Ngluruk tanpa bala, Menang tanpa ngasorake
            • 40.3. Urip Kudu Urup
            • 40.4. Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti
            • 40.5. Tega larane nanging ora tega patine
            • 40.6. Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
            • 40.7. Berbudi Bawa Laksana
            • 40.8. Memayu hayuning bawono 
            • 40.9. Ngudi kasampurnaning urip

            SIFAT MANGRO TINGAL DALAM SETIA HATI TERATE


            SIFAT MANGRO TINGAL
            DALAM
            SETIA HATI TERATE


            Pengertian
                      Mangro Tingal memiliki arti yaitu, bersikap mendua, berkeyakinan ganda, berkepala/bermuka dua. Istilah dalam bahasa Jawa mengatakan "Mbang Cinde, Mbang Ciladan". Lain pagi-lain siang, lain sore-lain malam, pagi mengatakan tahu-sore jadi tempe. Kalimat yang lebih keras dan tajam untuk menyebut pengertian ini lebih tepatnya adalah "Munafiq".
                       Mangro Tingal adalah merupakan sikap yang amat sangat tidak terpuji. Sebab sikap ini akan membuat seseorang menjadi tidak memiliki prinsip yang tetap dan kuat dalam pendirian serta selalu berubah-ubah. Biasanya orang yang memiliki sifat Mangro Tingal, cenderung mencari yang enaknya saja dan menguntungkan bagi dirinya, itulah prinsip yang dipegangnya. Disisi lain yang dirasa tidak enak dan tidak menguntungkan bagi dirinya, maka akan disingkirkan dan dibuang.
                       Ibarat contoh terjadi pada seorang Warga Setia Hati Terate yang memiliki sifat Mangro Tingal, seperti hal-nya yang sedang terjadi dualisme kepemimpinan pada saat ini, dia tidak melihat tentang kebenaran, dia akan masa bodoh dengan nilai-nilai Kebenaran. Apakah pantas.. !! sifat seperti ini untuk menyandang Pendekar Setia Hati Terate...?. Dalam kondisi tertentu, seorang Warga yang bermuka/berkepala dua, dia pasti akan ngrasani sana sini. Jika berada di depan Si "A", ia akan ngrasani kejelekan Si "B". Sebaliknya, ia akan membicarakan kejelekan/ngrasani Si "B", jika berada di depan Si "A".
                      Dampak dari sifat Mangro Tingal bagi seorang Warga Setia Hati Terate, yakni akan menjauhkan seorang Warga Setia Hati Terate tersebut pada nilai-nilai keluhuran budi dan tidak memiliki jiwa ksatria dan jauh dari Kesetiaan.
                      Sikap Mangro Tingal ini jelas akan membahayakan diri sendiri, orang lain dan kelompoknya. Sebab, seseorang yang ber-sifat Mangro Tingal, dia tidak akan dapat dipercaya dan tidak dapat menjaga/menyimpan rahasia. Selain itu juga, seorang yang bersifat Mangro Tingal, dia akan dengan mudah Cidra Janji (mengingkari janji), karena dalam jiwanya telah tumbuh bibit-bibit kemunafikan, dan salah satu sifat dari seorang yang munafiq, jika dipercaya dia pasti akan berkhianat.

                      Sadar akan kelemahan dan bahaya yang tersembunyi dari sikap Mangro Tingal ini, Setia Hati Terate menempatkan Mangro Tingal sebagai salah satu klausul pelanggaran "Pepacuh". Tidak hanya itu, Setia Hati Terate juga menempatkan Warga yang Mangro Tingal pada posisi Cidra Janji (ingkar janji). Sebab, Setia Hati Terate mengajarkan nilai-nilai Ke-Setia Hatia-an dan keluhuran budi, sedangkan sifat Mangro Tingal sangat bertentangan dengan nilai-nilai Kesetiaan dan Keluhuran Budi.
            Lantas apa sanksi pelanggaran Pepacuh ?
                      Jika Warga Setia Hati Terate sudah cidra janji (melanggar pepacuh), sekalipun secara Organisatoris Setia Hati Terate diam, mungkin karena tidak kemanungsan (tidak ada orang yang tau), yakinlah, dampaknya akan menimpa diri sendiri. Ingat, pepatah mengatakan : "sapa nandur bakal ngunduh, sapa gawe bakal nganggo" (siapa menanam akan memetik buahnya, siapa membuatnya ia akan memakainya).

                      Jadi, sanksi terhadap pelanggaran Pepacuh atau pelanggaran sumpah di Setia Hati Terate terkait dalam konteks ini, sebenarnya adalah sanksi moral, karena konteksnya memang berada di ranah normatif. Oleh sebab itu, ditegaskan kepada setiap Warga Setia Hati Terate harus benar-benar memahami betul apa makna Persaudaraan di Setia Hati Terate ini.

            Lantas bagaimana jika ada saudara Warga Setia Hati
            Terate yang sudah terlanjur Cidra Janji ?
                      Tugas kita adalah mengingatkan, konteksnya saling hamat-menghamati, mong-tinemong. Jika di ingatkan masih belum sadar, mungkin karena masih lupa, kemudian kita ingatkan lagi satu kali, dua kali, tiga kali kita ingatkan belum juga mau sadar, terpaksa kita tinggalkan dulu. Jika saudara kita yang cidra janji itu kebetulan memegang jabatan dalam kepengurusan, untuk sementara bisa di istirahatkan dulu namun tetap kita rangkul dan kita ingatkan, jangan di musuhi. sebab, Sejelek apa pun dia itu adalah saudara kita yang masih punya hati nurani. Kemudian kita do'a-kan dengan sebuah keyakinan, bahwa pada saatnya insya allah dia pasti akan sadar dan kembali ke jalan yang baik dan benar, yakni jalan yang di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
                      Itulah sedikit wawasan mengenai Mangro Tingal Dalam Setia Hati Terate. Semoga dapat bermanfaat..

            Salam Persaudaraan...

            AJARAN BUDI LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


            AJARAN BUDI LUHUR
            PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


                      Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu ada ketergantungan terhadap orang lain, sebab manusia secara pribadi juga memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga timbul kondisi yang disebut saling membutuhkan. Kita sebagai insan Setia Hati Terate yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang majemuk harus dapat bersosialisasi, membawa diri dan dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan disekitarnya. Sebab hal ini sangatlah penting, karena selain keinginan untuk mendapatkan hak azasi masing-masing (di dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara) juga perlu pemahaman tentang hak-hak orang lain, kelompok, institusi dan lain sebagainya.

            A. Definisi Insan Berbudi Luhur dan Moral Berbudi Luhur
            a. Insan Berbudi Luhur
            Insan berbudi luhur adalah insan yang memiliki ciri-ciri budi luhur dalam kehidupannya, sehingga dapat diteladani oleh orang lain. Ciri-ciri yang dimaksud adalah perilaku yang terpuji, sesuai dengan pengertian Budi Luhur.
            Budi = suatu sikap dan prilaku
            Luhur = tinggi atau mulia
            Sehingga makna Budi Luhur adalah suatu sikap dan prilaku seseorang yang mulia.
            Insan yang berbudi luhur adalah insan yang memiliki kecerdasan akal, mampu mengendalikan emosi/perasaannya, berbicara dengan bahasa yang baik dan santun, memiliki kecerdasan spiritual dan bertindak secara cerdas.

            b. Moral Berbudi Luhur
                      Moral berbudi luhur diwujudkan dalam sikap, prilaku dan tindakan yang baik dan mulia, tidak melanggar norma-norma yang ada dimasyarakat serta bertanggung jawab secara penuh kesadaran atas semua keputusan yang telah dibuatnya.
                      Sehingga dapat disimpulkan bahwa budi luhur pada dasarnya adalah budi pekerti/akhlak yang baik, yang secara nilai dasar umum dapat diterima oleh masyarakat sebagai ucapan dan perilaku serta sikap yang baik.
                      Sedangkan pengertian dari budi luhur adalah segala prilaku/perbuatan yang sesuai dengan peraturan agama dan menetapi peraturan pemerintah yang sah, serta menetapi norma-norma yang berlaku dalam masyarakat setempat.

            Baca : Sifat Mangro Tingal Dalam Pandangan Setia Hati Terate

                      Pada saat ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang goyah karena terjadinya erosi moral, budi luhur menjadi sangat relevan dan perlu di revitalisasi.
                      Budi luhur dapat di artikan juga secara sederhana, yaitu : perbuatan luhur yang dilahirkan oleh pikiran yang jernih dan hati yang bersih (budi luhur). Jika insan Setia Hati Terate benar-benar memiliki jiwa berbudi luhur, maka jalan kehidupannya pun paling tidak akan selamat, sehingga bisa berkiprah menuju kesuksesan hidup, kerukunan antar sesama anggota Setia Hati Terate dan berada dalam koridor perilaku yang baik. Sebaliknya, jikan insan Setia Hati Terate melanggar prinsip-prinsip budi luhur (budi asor), maka akan mengalami hal-hal yang tidak nyaman, dari yang sifatnya ringan (tidak disenangi, tidak dihormati) sampai yang berat (melakukan pelanggaran hukum) sehingga dapat di pidana.


            Bersambung .....

            PERSAUDARAAN DALAM SETIA HATI TERATE


            PERSAUDARAAN DALAM SETIA HATI TERATE



            1. Pengertian Persaudaraan

                     Sebuah kajian kodrati, semua makhluk yang ada dimuka bumi ini, pada pokoknya terikat pada satu jalinan persaudaraan. Sebuah pranatan iradati yang menempatkan manusia bersama makhluk lainnya dalam garis edar simbiosis mutualis ( saling membutuhkan ).
                      Manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa keberadaan makhluk lain. Eksistensi kemanusiaan manusia juga tidak akan tercipta  tanpa adanya nilai - nilai perbandingan kehidupan makhluk lain dalam ruang dan era yang sama. Terlebih, jika perspektif nilai tawarnya adalah hubungan timbal balik antar manusia. Acuan retorikanya jelas dan tidak terbantahkan. Yakni, bukankah miliaran manusia yang kini menghuni jagad raya ini berasal dari pasangan suami istri ibu Hawa dan bapak Adam ?.

                      Namun sebelum membahas lebih jauh tentang hakikat dari persaudaraan itu, untuk menyamakan persepsi kita terhadap makna persaudaraan, ada dua pendekatan pengertian disini sebagai bahan acuan. Pertama pengertian persaudaraan menurut pandangan umum. Kedua, pendekatan makna persaudaraan ditinjau dari segi etimologi.

                      Persaudaraan dalam pengertian umum adalah terjalinnya suatu hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan lainnya yang terikat oleh rasa kebersamaan, saling sayang menyayangi, kasih mengasihi, saling memberi dan menerima.
                      Kamu memberi sesuatu pada saya dengan ikhlas, dan saya menerima pemberianmu dengan tulus sebagai penghargaan dan rasa terimakasih saya kepada kamu. Lain waktu saya beri kamu sesuatu dengan ikhlas dan kamu menerimanya dengan tulus sebagai penghargaan dan rasa terimakasih kamu kepada saya. Ringkas kata, ada keterjalinan dalam bentuk saling membutuhkan, asah, asih, asuh.  

                      Sedangkan bila ditinjau dari sudut etimologi, kata " Persaudaraan " berasal dari bahasa sanskrit, " Sa-udara ", mendapat imbuhan " Per-an " yang berarti hal bersaudara atau tentang tata cara menggolongkan ikatan yang kokoh sebagai jelmaan " sa " ( satu ), " udara " ( perut ) atau kandungan. Ibarat manusia dilahirkan dari satu kandungan ( perut ) maka mereka harus dapat bersatu padu secara tulus dan selalu ingat akan awal mulanya ( eling marang dalane ). 

                      Sementara jika ditinjau dari susunan katanya, kata persaudaraan terdiri atas kata dasar " saudara " yang mendapatkan prefik " per " dan sufik " an ". Dan jika ditinjau dari segi nosi, konfik " per " dan " an " pada kata " persaudaraan " berati membentuk kata tersebut menjadi sebuah kata benda abstrak. Artinya, persaudaraan itu sendiri adalah abstrak adanya, dan hanya dapat dirasakan oleh orang yang menjalaninya. Selebihnya hanya dapat dilihat dari sikap yang ditampilkan seseorang terhadap orang lain. 


            2. Kuncinya adalah Hati Nurani
                      Persaudaraan dalam pandangan Persaudaraan Setia Hati Terate pada dasarnya juga tidak jauh berbeda dari pengertian tersebut di atas. Penekanannya hanya pada sasaran yang hendak dicapai, arah dari persaudaraan itu sendiri. Yakni, suatu jalinan hubungan timbal balik yang dilandasi rasa saling sayang menyayangi, saling hormat menghormati dan saling bertanggungjawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa kamu dan siapa aku, persaudaraan yang tidak membedakan latar belakang dan status poleksosbud ( politik, ekonomi, sosial dan budaya ), persaudaraan yang terlepas dari kefanatikan SARA ( Suku, Agama, Sosial dan Antargolongan ) dengan satu catatan keterkaitan atas pengertian persaudaraan itu tidak bertentangan dengan norma dan hukum masyarakat serta hukum negara dimana kita hidup.  

            Penjabarannya adalah sebagai berikut :
                      Persaudaraan Setia Hati Terate, nama organisasi ini kenapa tidak menggunakan kata " perguruan " akan tetapi menggunakan kata " persaudaraan ", ini melambangkan bahwa hubungan intim atau jalinan kasih antar sesama Warga maupun anggota yang tergabung didalamnya adalah seperti layaknya hubungan persaudaraan antara manusia dengan manusia yang berasal dari satu kandungan, yakni hubungan yang tidak membedakan siapa " aku " dan siapa " kamu ". Hal ini dipertegas bahwa persaudaraan yang terkandung di dalam tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate, adalah hubungan atau jalinan cinta kasih sejati antar Warga maupun anggota yang tidak dilatar belakangi oleh unsur SARA ( Suku, Agama, Ras dan Antargolongan ). Tidak juga oleh derajat dan kedudukan sosial ekonomi seseorang, akan tetapi merupakan jalinan persaudaraan yang kekal dan abadi, yang satu sama lain sanggup menanggung cobaan dunia dan konsekuensi hidup secara bersama - sama dengan tetap berpegang teguh pada pendirian yang diyakini kebenarannya secara - sama pula.

                      Dalam pada itu, tidak jarang dalam mengarungi kehidupannya manusia mengalami persinggungan hidup terhadap manusia lain. Kenyataan ini timbul sebagai akibat dari kepentingan manusia yang memang bebeda - beda. Dan kepentingan itu, secara logis dapat berasal dari kemauan masing - masing individu, bisa pula berasal dari latar belakang lain yang sifatnya subyektif. Kompensasinya adalah munculnya persinggungan hidup ( konflik ) ditengah - tengah pergaulan antar manusia.

                      Didalam kerangka itulah Persaudaraan Setia Hati Terate mengajak kepada segenap Warga / anggotanya yang secara kodrati, sebagai manusia tidak dapat lepas dari kepentingan dan latar belakang yang berbeda - beda tersebut, untuk menyatukan persepsi atas masalah - masalah yang tercakup didalamnya, khususnya yang berhubungan dengan pengertian tentang " persaudaraan " agar tidak terjadi kesimpangsiuran dan kesalahpahaman yang apabila tidak dapat segera diantisipasi akan mengarah kepada timbulnya hal - hal yang tidak di inginkan bersama.

                      Dan bahwasannya, persaudaraan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate adalah persaudaraan sejati. Yakni persaudaraan yang murni dari lubuk hati sanubari tanpa dilatarbelakangi oleh apa dan siapa. Persaudaraan yang lahir dari insan yang sama - sama merasa senasib sepenanggungan. Persaudaraan yang lahir dari kesadaran yang lahir dari kesadaran bahwa hakikat dirinya tidak berbeda dengan diri orang lain, yaitu berasal dari dzat yang sama.

                      Dalam Persaudaraan Setia Hati Terate, bila antar sesama Warga telah mencapai " kadar " persaudaraan semacam ini, dikatakan bahwa kita sudah " ketemu rose " ( bertemu rasa-nya ). Kita ibaratkan bahwa persaudaraan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate adalah persaudaraan yang dalam " sanepan " dikatakan : " Kadya lumah kurepe ron suruh. Dinulu sejen rupane, nanging ginigit tunggal rasane " ( seperti penampang daun sirih. jika dilihat beda rupanya, akan tetapi jika digigit sama rasanya ). Artinya, kepala bisa berbeda, rambut bisa tidak sama, tetapi hati sama suka sama rasa.

                      Kurang lebihnya itulah sedikit wawasan mengenai " Persaudaraan dalam Setia Hati Terate " yang dapat saya bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Silahkan dapat Saudara bagikan kepada yang lainnya sekedar untuk berbagi dan menambah wawasan. Sekian ..... dan terimakasih .....

            Salam Persaudaraan .....