Sabtu, 29 Februari 2020

MATERI KE-SH-AN SISWA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Materi Ke-SH-an Siswa PSHT

MATERI KE-SH-AN SISWA
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE



Daftar Isi Ke-SH-an :


VI. Materi Ke-SH-an :
A. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Polos :
1. Tata Tertib Siswa PSHT

2. Persaudaraan (Ukhuwah) 
  • 2.1. Perbedaan persaudaraan dengan persahabatan

3. Pencak Silat :

    4. Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) :

    • 4.1. Sejarah berdirinya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
    • 4.2. Makna Lambang Ikatan Pencak Silat Indoneaia (IPSI)

    5. Makna Pakaian Persaudaraan Setia Hati Terate

      B. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Jambon :
      1. Makna Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate :
      • 1.1. Berdiri tegak
      • 1.2. Penghormatan
      • 1.3. Mengacungkan dua jari
      • 1.4. Dua jari menunjuk ke tanah
      • 1.5. Dua jari menunjuk ke udara
      • 1.6. Dua jari di pelipis
      • 1.7. Tangan mengepal
      • 1.8. Tangan menangkis

        2. Sejarah Ki Ngabei Ageng Soerodiwirjo


        3. Sejarah Ki Hadjar Hardjo Oetomo


        4. Sejarah Bapak Hardjo Mardjoet


        5. Sejarah Bapak Djendro Darsono


        6. Sejarah Bapak Harsono


        7. Sejarah Bapak Raden Mas Soetomo Mangkoedjojo


        8. Sejarah Bapak Santoso


        9. Sejarah Bapak Badini


        10. Makna Lambang Persaudaraan Setia Hati Terate :
        • 10.1. Bentuk segi empat
        • 10.2. Warna dasar hitam
        • 10.3. Tulisan Persaudaraan
        • 10.4. Tulisan Setia Hati
        • 10.5. Tulisan Terate
        • 10.6. Hati putih bertepi warna merah
        • 10.7. Hati putih yang memancarkan sinar
        • 10.8. Garis pita tegak lurus berwarna putih merah putih
        • 10.9. Bunga Terate
        • 10.10. Senjata Persilatan

        11. Sarana Pendidikan


        12. Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate :

        • 12.1. Persaudaraan
        • 12.2. Olah raga
        • 12.3. Beladiri
        • 12.4. Kesenian
        • 12.5. Kerohanian

          13. Falsafah Jawa :

          • 13.1. Ajining diri dumunung ono ing lathi
          • 13.2. Cik tak ocak acik, Mrico polo agawe dakon
          • 13.3. Adigang, Adigung, Adiguna

          C. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Hijau :

          1. Sejarah Bapak Tunggul Wulung Judhyasmara

          2. Sejarah Bapak Irsyad Hadi Widagdo

          3. Sejarah Bapak R. Yohanes Saljo Harsoutomo


          4. Sejarah Bapak Sastro Hardjono


          5. Sejarah Bapak Raden Mas Imam Koesoepangat

          6. Sejarah Bapak Adi Yasco


          7. Sejarah Bapak H. Tarmadji Boedi Harsono


          8. Periode Sejarah Setia Hati Terate


          9. Tahun penting dalam sejarah Setia Hati Terate


          10. Falsafah Setia Hati Terate


          11. Fisi pengembangan Setia Hati Terate


          12. Hak benar dan salah


          13. Kebaikan


          14. Makna ajaran dan simbol Persaudaraan Setia Hati Terate


          15. Persaudaraan dalam Setia Hati Terate

          • 15.1. Memahami Persaudaraan Setia Hati Terate
          • 15.2. Tujuan Setia Hati Terate

          16. Pandangan hidup Setia Hati Terate

          17. Pribadi Insan Setia Hati Terate

          • 17.1. Sifat insan Setia Hati Terate
          • 17.2. Gaya hidup insan Setia Hati Terate

          18. Falsafah Jawa :
          • 18.1. Sepiro gedhene sengsara, Yen tinampa amung dadi coba
          • 18.2. Bener ketenger, Becik ketitik, Ala ketara
          • 18.3. Aja rumangsa bisa, nanging bisa rumangsa
          • 18.4. Ngalah, Ngalih, Ngamuk

            D. Materi Ke-SH-an Siswa Tingkat Putih :
            1. Makna Sabuk Tingkatan PSHT

            2. Maksud dan tujuan Pendadaran


            3. Etiket dan Kepemimpinan :

            • 3.1. Pribadi pemimpin
            • 3.2. Prinsip kepemimpinan
            • 3.3. Martabat pemimpin

            4. Mendidik manusia berbudi luhur lewat pelajaran Pencak Silat

            5. Cara mengembangkan Setia Hati Terate


            6. Pengembangan ilmu


            7. Hati (qolbu) :

            • 7.1. Sifat penyakit hati

            8. Setia Hati :
            • 8.1. Memahami Ilmu Setia Hati
            • 8.2. Ngerti dalam tataran ilmu Setia Hati

            9. Kesetiaan

            10. Insan Setia Hati Sejati :

            • 10.1. Ora kagetan, Ora gumunan, Yakin dan wani nglakoni
            • 10.2. Pemberani dan tidak takut mati

            11. Jiwa/watak Insan Setia Hati Yer/Wan

            12. Hakikat Persaudaraan Sejati

            13. Syarat hidup dalam Setia Hati Terate


            14. Kehidupan kekal dalam ajaran Setia Hati Terate


            15. Makna falsafah kehidupan Setia Hati Terate


            16. Pengertian Sesepuh dan Orang Tua dikalangan PSHT


            17. Tingkatan dan pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate


            18. Sumber ilmu kebatinan dan ilmu Pencak Silat


            19. Hukum kebatinan


            20. Hukum Timbal Balik


            21. Ilmu keseimbangan


            22. Hukum keseimbangan


            23. Kembali ke jati diri


            24. Langkah menuju kesempurnaan iman


            25. Kodrat dan Wiradat


            26. Proses pembersihan diri


            27. Cahaya Hati


            28. Tirakat :

            • 28.1. Tujuan laku Tirakat
            • 28.2. Tirakat insan Setia Hati Terate

            29. Kunci hidup itu hati yang bersih

            30. Menakar ketajaman Intuisi


            31. Nafsu


            32. Perumpamaan Hawa Nafsu dan Hati

            33. Peristiwa dan Mukjizat bulan Suro


            34. Kerohanian


            35. Menelaah makna Mukadimah


            36. Puasa Batin


            37. Do'a :

            • 37.1. Do'a bulan Sura Setia Hati Terate
            • 37.2. Do'a Pengesahan PSHT

            38. Pepacuh anggota PSHT

            39. Janji setia anggota PSHT

            40. Falsafah Jawa :
            • 40.1. Aja waton omong, Nanging omonga nganggo waton
            • 40.2. Sugih tanpa bandha, Digdaya tanpa aji, Ngluruk tanpa bala, Menang tanpa ngasorake
            • 40.3. Urip Kudu Urup
            • 40.4. Suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti
            • 40.5. Tega larane nanging ora tega patine
            • 40.6. Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani
            • 40.7. Berbudi Bawa Laksana
            • 40.8. Memayu hayuning bawono 
            • 40.9. Ngudi kasampurnaning urip

            SIFAT MANGRO TINGAL DALAM SETIA HATI TERATE


            SIFAT MANGRO TINGAL
            DALAM
            SETIA HATI TERATE


            Pengertian
                      Mangro Tingal memiliki arti yaitu, bersikap mendua, berkeyakinan ganda, berkepala/bermuka dua. Istilah dalam bahasa Jawa mengatakan "Mbang Cinde, Mbang Ciladan". Lain pagi-lain siang, lain sore-lain malam, pagi mengatakan tahu-sore jadi tempe. Kalimat yang lebih keras dan tajam untuk menyebut pengertian ini lebih tepatnya adalah "Munafiq".
                       Mangro Tingal adalah merupakan sikap yang amat sangat tidak terpuji. Sebab sikap ini akan membuat seseorang menjadi tidak memiliki prinsip yang tetap dan kuat dalam pendirian serta selalu berubah-ubah. Biasanya orang yang memiliki sifat Mangro Tingal, cenderung mencari yang enaknya saja dan menguntungkan bagi dirinya, itulah prinsip yang dipegangnya. Disisi lain yang dirasa tidak enak dan tidak menguntungkan bagi dirinya, maka akan disingkirkan dan dibuang.
                       Ibarat contoh terjadi pada seorang Warga Setia Hati Terate yang memiliki sifat Mangro Tingal, seperti hal-nya yang sedang terjadi dualisme kepemimpinan pada saat ini, dia tidak melihat tentang kebenaran, dia akan masa bodoh dengan nilai-nilai Kebenaran. Apakah pantas.. !! sifat seperti ini untuk menyandang Pendekar Setia Hati Terate...?. Dalam kondisi tertentu, seorang Warga yang bermuka/berkepala dua, dia pasti akan ngrasani sana sini. Jika berada di depan Si "A", ia akan ngrasani kejelekan Si "B". Sebaliknya, ia akan membicarakan kejelekan/ngrasani Si "B", jika berada di depan Si "A".
                      Dampak dari sifat Mangro Tingal bagi seorang Warga Setia Hati Terate, yakni akan menjauhkan seorang Warga Setia Hati Terate tersebut pada nilai-nilai keluhuran budi dan tidak memiliki jiwa ksatria dan jauh dari Kesetiaan.
                      Sikap Mangro Tingal ini jelas akan membahayakan diri sendiri, orang lain dan kelompoknya. Sebab, seseorang yang ber-sifat Mangro Tingal, dia tidak akan dapat dipercaya dan tidak dapat menjaga/menyimpan rahasia. Selain itu juga, seorang yang bersifat Mangro Tingal, dia akan dengan mudah Cidra Janji (mengingkari janji), karena dalam jiwanya telah tumbuh bibit-bibit kemunafikan, dan salah satu sifat dari seorang yang munafiq, jika dipercaya dia pasti akan berkhianat.

                      Sadar akan kelemahan dan bahaya yang tersembunyi dari sikap Mangro Tingal ini, Setia Hati Terate menempatkan Mangro Tingal sebagai salah satu klausul pelanggaran "Pepacuh". Tidak hanya itu, Setia Hati Terate juga menempatkan Warga yang Mangro Tingal pada posisi Cidra Janji (ingkar janji). Sebab, Setia Hati Terate mengajarkan nilai-nilai Ke-Setia Hatia-an dan keluhuran budi, sedangkan sifat Mangro Tingal sangat bertentangan dengan nilai-nilai Kesetiaan dan Keluhuran Budi.
            Lantas apa sanksi pelanggaran Pepacuh ?
                      Jika Warga Setia Hati Terate sudah cidra janji (melanggar pepacuh), sekalipun secara Organisatoris Setia Hati Terate diam, mungkin karena tidak kemanungsan (tidak ada orang yang tau), yakinlah, dampaknya akan menimpa diri sendiri. Ingat, pepatah mengatakan : "sapa nandur bakal ngunduh, sapa gawe bakal nganggo" (siapa menanam akan memetik buahnya, siapa membuatnya ia akan memakainya).

                      Jadi, sanksi terhadap pelanggaran Pepacuh atau pelanggaran sumpah di Setia Hati Terate terkait dalam konteks ini, sebenarnya adalah sanksi moral, karena konteksnya memang berada di ranah normatif. Oleh sebab itu, ditegaskan kepada setiap Warga Setia Hati Terate harus benar-benar memahami betul apa makna Persaudaraan di Setia Hati Terate ini.

            Lantas bagaimana jika ada saudara Warga Setia Hati
            Terate yang sudah terlanjur Cidra Janji ?
                      Tugas kita adalah mengingatkan, konteksnya saling hamat-menghamati, mong-tinemong. Jika di ingatkan masih belum sadar, mungkin karena masih lupa, kemudian kita ingatkan lagi satu kali, dua kali, tiga kali kita ingatkan belum juga mau sadar, terpaksa kita tinggalkan dulu. Jika saudara kita yang cidra janji itu kebetulan memegang jabatan dalam kepengurusan, untuk sementara bisa di istirahatkan dulu namun tetap kita rangkul dan kita ingatkan, jangan di musuhi. sebab, Sejelek apa pun dia itu adalah saudara kita yang masih punya hati nurani. Kemudian kita do'a-kan dengan sebuah keyakinan, bahwa pada saatnya insya allah dia pasti akan sadar dan kembali ke jalan yang baik dan benar, yakni jalan yang di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa.
                      Itulah sedikit wawasan mengenai Mangro Tingal Dalam Setia Hati Terate. Semoga dapat bermanfaat..

            Salam Persaudaraan...

            AJARAN BUDI LUHUR PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


            AJARAN BUDI LUHUR
            PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE


                      Manusia adalah sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu ada ketergantungan terhadap orang lain, sebab manusia secara pribadi juga memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga timbul kondisi yang disebut saling membutuhkan. Kita sebagai insan Setia Hati Terate yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang majemuk harus dapat bersosialisasi, membawa diri dan dapat meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan disekitarnya. Sebab hal ini sangatlah penting, karena selain keinginan untuk mendapatkan hak azasi masing-masing (di dalam beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara) juga perlu pemahaman tentang hak-hak orang lain, kelompok, institusi dan lain sebagainya.

            A. Definisi Insan Berbudi Luhur dan Moral Berbudi Luhur
            a. Insan Berbudi Luhur
            Insan berbudi luhur adalah insan yang memiliki ciri-ciri budi luhur dalam kehidupannya, sehingga dapat diteladani oleh orang lain. Ciri-ciri yang dimaksud adalah perilaku yang terpuji, sesuai dengan pengertian Budi Luhur.
            Budi = suatu sikap dan prilaku
            Luhur = tinggi atau mulia
            Sehingga makna Budi Luhur adalah suatu sikap dan prilaku seseorang yang mulia.
            Insan yang berbudi luhur adalah insan yang memiliki kecerdasan akal, mampu mengendalikan emosi/perasaannya, berbicara dengan bahasa yang baik dan santun, memiliki kecerdasan spiritual dan bertindak secara cerdas.

            b. Moral Berbudi Luhur
                      Moral berbudi luhur diwujudkan dalam sikap, prilaku dan tindakan yang baik dan mulia, tidak melanggar norma-norma yang ada dimasyarakat serta bertanggung jawab secara penuh kesadaran atas semua keputusan yang telah dibuatnya.
                      Sehingga dapat disimpulkan bahwa budi luhur pada dasarnya adalah budi pekerti/akhlak yang baik, yang secara nilai dasar umum dapat diterima oleh masyarakat sebagai ucapan dan perilaku serta sikap yang baik.
                      Sedangkan pengertian dari budi luhur adalah segala prilaku/perbuatan yang sesuai dengan peraturan agama dan menetapi peraturan pemerintah yang sah, serta menetapi norma-norma yang berlaku dalam masyarakat setempat.

            Baca : Sifat Mangro Tingal Dalam Pandangan Setia Hati Terate

                      Pada saat ini dimana sendi-sendi kehidupan banyak yang goyah karena terjadinya erosi moral, budi luhur menjadi sangat relevan dan perlu di revitalisasi.
                      Budi luhur dapat di artikan juga secara sederhana, yaitu : perbuatan luhur yang dilahirkan oleh pikiran yang jernih dan hati yang bersih (budi luhur). Jika insan Setia Hati Terate benar-benar memiliki jiwa berbudi luhur, maka jalan kehidupannya pun paling tidak akan selamat, sehingga bisa berkiprah menuju kesuksesan hidup, kerukunan antar sesama anggota Setia Hati Terate dan berada dalam koridor perilaku yang baik. Sebaliknya, jikan insan Setia Hati Terate melanggar prinsip-prinsip budi luhur (budi asor), maka akan mengalami hal-hal yang tidak nyaman, dari yang sifatnya ringan (tidak disenangi, tidak dihormati) sampai yang berat (melakukan pelanggaran hukum) sehingga dapat di pidana.


            Bersambung .....

            PERSAUDARAAN DALAM SETIA HATI TERATE


            PERSAUDARAAN DALAM SETIA HATI TERATE



            1. Pengertian Persaudaraan

                     Sebuah kajian kodrati, semua makhluk yang ada dimuka bumi ini, pada pokoknya terikat pada satu jalinan persaudaraan. Sebuah pranatan iradati yang menempatkan manusia bersama makhluk lainnya dalam garis edar simbiosis mutualis ( saling membutuhkan ).
                      Manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa keberadaan makhluk lain. Eksistensi kemanusiaan manusia juga tidak akan tercipta  tanpa adanya nilai - nilai perbandingan kehidupan makhluk lain dalam ruang dan era yang sama. Terlebih, jika perspektif nilai tawarnya adalah hubungan timbal balik antar manusia. Acuan retorikanya jelas dan tidak terbantahkan. Yakni, bukankah miliaran manusia yang kini menghuni jagad raya ini berasal dari pasangan suami istri ibu Hawa dan bapak Adam ?.

                      Namun sebelum membahas lebih jauh tentang hakikat dari persaudaraan itu, untuk menyamakan persepsi kita terhadap makna persaudaraan, ada dua pendekatan pengertian disini sebagai bahan acuan. Pertama pengertian persaudaraan menurut pandangan umum. Kedua, pendekatan makna persaudaraan ditinjau dari segi etimologi.

                      Persaudaraan dalam pengertian umum adalah terjalinnya suatu hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan lainnya yang terikat oleh rasa kebersamaan, saling sayang menyayangi, kasih mengasihi, saling memberi dan menerima.
                      Kamu memberi sesuatu pada saya dengan ikhlas, dan saya menerima pemberianmu dengan tulus sebagai penghargaan dan rasa terimakasih saya kepada kamu. Lain waktu saya beri kamu sesuatu dengan ikhlas dan kamu menerimanya dengan tulus sebagai penghargaan dan rasa terimakasih kamu kepada saya. Ringkas kata, ada keterjalinan dalam bentuk saling membutuhkan, asah, asih, asuh.  

                      Sedangkan bila ditinjau dari sudut etimologi, kata " Persaudaraan " berasal dari bahasa sanskrit, " Sa-udara ", mendapat imbuhan " Per-an " yang berarti hal bersaudara atau tentang tata cara menggolongkan ikatan yang kokoh sebagai jelmaan " sa " ( satu ), " udara " ( perut ) atau kandungan. Ibarat manusia dilahirkan dari satu kandungan ( perut ) maka mereka harus dapat bersatu padu secara tulus dan selalu ingat akan awal mulanya ( eling marang dalane ). 

                      Sementara jika ditinjau dari susunan katanya, kata persaudaraan terdiri atas kata dasar " saudara " yang mendapatkan prefik " per " dan sufik " an ". Dan jika ditinjau dari segi nosi, konfik " per " dan " an " pada kata " persaudaraan " berati membentuk kata tersebut menjadi sebuah kata benda abstrak. Artinya, persaudaraan itu sendiri adalah abstrak adanya, dan hanya dapat dirasakan oleh orang yang menjalaninya. Selebihnya hanya dapat dilihat dari sikap yang ditampilkan seseorang terhadap orang lain. 


            2. Kuncinya adalah Hati Nurani
                      Persaudaraan dalam pandangan Persaudaraan Setia Hati Terate pada dasarnya juga tidak jauh berbeda dari pengertian tersebut di atas. Penekanannya hanya pada sasaran yang hendak dicapai, arah dari persaudaraan itu sendiri. Yakni, suatu jalinan hubungan timbal balik yang dilandasi rasa saling sayang menyayangi, saling hormat menghormati dan saling bertanggungjawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa kamu dan siapa aku, persaudaraan yang tidak membedakan latar belakang dan status poleksosbud ( politik, ekonomi, sosial dan budaya ), persaudaraan yang terlepas dari kefanatikan SARA ( Suku, Agama, Sosial dan Antargolongan ) dengan satu catatan keterkaitan atas pengertian persaudaraan itu tidak bertentangan dengan norma dan hukum masyarakat serta hukum negara dimana kita hidup.  

            Penjabarannya adalah sebagai berikut :
                      Persaudaraan Setia Hati Terate, nama organisasi ini kenapa tidak menggunakan kata " perguruan " akan tetapi menggunakan kata " persaudaraan ", ini melambangkan bahwa hubungan intim atau jalinan kasih antar sesama Warga maupun anggota yang tergabung didalamnya adalah seperti layaknya hubungan persaudaraan antara manusia dengan manusia yang berasal dari satu kandungan, yakni hubungan yang tidak membedakan siapa " aku " dan siapa " kamu ". Hal ini dipertegas bahwa persaudaraan yang terkandung di dalam tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate, adalah hubungan atau jalinan cinta kasih sejati antar Warga maupun anggota yang tidak dilatar belakangi oleh unsur SARA ( Suku, Agama, Ras dan Antargolongan ). Tidak juga oleh derajat dan kedudukan sosial ekonomi seseorang, akan tetapi merupakan jalinan persaudaraan yang kekal dan abadi, yang satu sama lain sanggup menanggung cobaan dunia dan konsekuensi hidup secara bersama - sama dengan tetap berpegang teguh pada pendirian yang diyakini kebenarannya secara - sama pula.

                      Dalam pada itu, tidak jarang dalam mengarungi kehidupannya manusia mengalami persinggungan hidup terhadap manusia lain. Kenyataan ini timbul sebagai akibat dari kepentingan manusia yang memang bebeda - beda. Dan kepentingan itu, secara logis dapat berasal dari kemauan masing - masing individu, bisa pula berasal dari latar belakang lain yang sifatnya subyektif. Kompensasinya adalah munculnya persinggungan hidup ( konflik ) ditengah - tengah pergaulan antar manusia.

                      Didalam kerangka itulah Persaudaraan Setia Hati Terate mengajak kepada segenap Warga / anggotanya yang secara kodrati, sebagai manusia tidak dapat lepas dari kepentingan dan latar belakang yang berbeda - beda tersebut, untuk menyatukan persepsi atas masalah - masalah yang tercakup didalamnya, khususnya yang berhubungan dengan pengertian tentang " persaudaraan " agar tidak terjadi kesimpangsiuran dan kesalahpahaman yang apabila tidak dapat segera diantisipasi akan mengarah kepada timbulnya hal - hal yang tidak di inginkan bersama.

                      Dan bahwasannya, persaudaraan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate adalah persaudaraan sejati. Yakni persaudaraan yang murni dari lubuk hati sanubari tanpa dilatarbelakangi oleh apa dan siapa. Persaudaraan yang lahir dari insan yang sama - sama merasa senasib sepenanggungan. Persaudaraan yang lahir dari kesadaran yang lahir dari kesadaran bahwa hakikat dirinya tidak berbeda dengan diri orang lain, yaitu berasal dari dzat yang sama.

                      Dalam Persaudaraan Setia Hati Terate, bila antar sesama Warga telah mencapai " kadar " persaudaraan semacam ini, dikatakan bahwa kita sudah " ketemu rose " ( bertemu rasa-nya ). Kita ibaratkan bahwa persaudaraan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate adalah persaudaraan yang dalam " sanepan " dikatakan : " Kadya lumah kurepe ron suruh. Dinulu sejen rupane, nanging ginigit tunggal rasane " ( seperti penampang daun sirih. jika dilihat beda rupanya, akan tetapi jika digigit sama rasanya ). Artinya, kepala bisa berbeda, rambut bisa tidak sama, tetapi hati sama suka sama rasa.

                      Kurang lebihnya itulah sedikit wawasan mengenai " Persaudaraan dalam Setia Hati Terate " yang dapat saya bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Silahkan dapat Saudara bagikan kepada yang lainnya sekedar untuk berbagi dan menambah wawasan. Sekian ..... dan terimakasih .....

            Salam Persaudaraan ..... 

            PERSAUDARAAN ( UKHUWAH )


            PERSAUDARAAN
            ( UKHUWAH )

            Pengertian

                      Ukhuwah berasal dari bahasa arab dengan kata dasarnya adalah "Akh" yang artinya "Saudara", sedangkan kata Ukhuwah berarti Persaudaraan. Secara istilah Ukhuwah Islamiyah adalah kekuatan Iman dan spiritual yang di karuniakan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang ber-Iman dan ber-Taqwa yang menumbuhkan rasa kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara se-akidah. Sehingga dengan ber-Saudara akan timbul sikap saling sayang-menyayangi, saling tolong-menolong, kasih-mengasihi, saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang lain yang semua itu muncul semata karena Allah. 


                      Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang sekaligus sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Islam adalah agama Rahmatan lil'alamin, sudah menjadi keharusan bagi setiap Muslim untuk menjaga hubungan dengan baik, baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, agama, dan negara. 
                      Dalam ajaran Islam semua manusia memiliki status yang sama di hadapan Allah SWT. Yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya adalah hanya dari nilai tingkat ketaqwaannya. Islam mendidik umatnya melarang bersifat individualis, akan tetapi justru selalu menyuruh umatnya untuk selalu menjalin hubungan kepada sesamanya (hablumminannas), yang dalam Islam di kenal  dengan Ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah tersebut seharusnya menjadi penyemangat baru dalam kehidupan beragama, sehingga dapat menjadikan sebuah suasana yang menyejukkan dan bukan yang menebar kebencian. Ukhuwah (Persaudaraan) dengan sesama muslim tidak akan menjadi Ukhuwah Islamiyah ketika di sertai dengan sikap saling merugikan dan mendzhalimi. Namun ketika persaudaraan terjalin dengan bukan sesama muslim yang meskipun berbeda keyakinan, dapat terjadi pada saat itu juga persaudaraan itu menjadi Ukhuwah Islamiyah.




            Adapun yang menjadi dasar-dasar hukum Persaudaraan adalah sebagai berikut :
            1. "Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian dan bertaqwalah kalian kepada Allah, supaya kalian mendapat rahmat". (Surah Al-Hujurat ayat 10).

            2. "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi bersaudara". (Surah Ali Imran ayat 103).

            3. "Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan ( penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas". (HR. Bukhari dan Muslim ). 

            4. "Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa ada di dalam keperluan saudaranya maka Allah ada di dalam keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari orang muslim, maka Allah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (Aib) seseorang muslim, maka Allah akan menutupi (Aib-nya) pada hari kiamat". ( HR. Bukhari dan Muslim ).




            Hikmah dan Manfaat dari Ukhuwah  
                      Hikmah dan manfaat yang dapat di ambil sebagai pelajaran untuk menjalin Ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari - hari sehingga Allah SWT senantiasa menurunkan berkah di dunia ini antara lain :

            a. Terciptanya rasa solidaritas yang kuat antara sesama Muslim.
                      Dengan adanya saling tepa selira, merasakan kebahagiaan ketika orang lain bahagia dan merasakan kesedihan ketika orang lain di timpa musibah, akan membuahkan sikap solidaritas yang kuat di antara sesama Muslim. Seorang Muslim akan lebih peduli dan memberikan perhatian yang lebih kepada saudaranya sesama Muslim. Dari sikap inilah Islam dan muslim akan makin kuat dalam berbagai hal termasuk secara ekonomi sehingga terhindar dari jurang kemiskinan.

            b. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
                      Apabila seorang muslim mampu memberikan kasih sayang terhadap muslim lainnya, dan kasih sayang itu di wujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, kita akan merasakan betapa nikmatnya kebersamaan sebagai umat Islam dan bangsa yang kuat dan kokoh dan tidak mudah di adu domba yang akan menimbulkan perpecahan. Apalagi dengan sikap ikhlas karena mengharap ridha Allah SWT.

            C. Terciptanya kerukunan hidup antara sesama umat.
                      Apabila seorang muslim menghargai dan menghormati orang lain dalam berbagai hal, termasuk menghormati dan menghargai terhadap adanya perbedaan, baik dalam hal bahasa, budaya, maupun pemahaman agama yang terdapat perbedaan mazhab dan pendapat, kita akan merasakan betapa nikmatnya hidup rukun dalam sebuah perbedaan yang di bingkai atas dasar Ukhuwah Islamiyah dengan menganggap perbedaan sebagai rahmat atas kasih sayang Allah kepada semua hamba-Nya.  

            Persaudaraan adalah Anugerah :
            • Persaudaraan adalah saling menyayangi, bukan menyaingi.
            • Persaudaraan adalah saling mengasihi, bukan menyakiti.
            • Persaudaraan adalah saling mendidik, bukan membidik.
            • Persaudaraan adalah saling merangkul, bukan memukul.
            • Persaudaraan adalah saling membina, bukan menghina.
            • Persaudaraan adalah untuk mencurahkan, bukan memurahkan.
            • Persaudaraan adalah untuk solusi, bukan untuk mencari sensasi.
            • Persaudaraan adalah saling membutuhkan, bukan meruntuhkan.
            • Persaudaraan adalah untuk membela, bukan mencela.

                      Terkadang ada Saudara yang suka mentraktir kita, bukan berarti karena mereka berlebihan, tetapi karena mereka meletakan Persaudaraan melebihi uang dan karena mereka menghargai arti sebuah Persaudaraan.

                      Ketika Saudara kita yang sering Share (berbagi) tentang ilmu yang bermanfaat bagi kita dan Saudara-Saudara kita yang lainnya, bukan berarti karena mereka merasa pintar, tetapi karena mereka ingat kepada kita.
                      Jika suatu hari ada Saudara yang mengingatkan kita tentang Agama dan Iman, bukan berarti karena mereka sudah merasa baik dan sempurna, tetapi itulah wujud Persaudaraan karena Allah S.WT semata.
                      Persaudaraan dengan hati yang tulus dan ikhlas berdasarkan keImanan dan keyakinan kita, suatu saat nanti kita semua akan terpisah baik oleh jarak atau waktu maupun ajal yang akan menjemput kita. Namun ada Saudara yang akan terus men-do'a-kan kita. Suatu saat anak-anak dan cucu-cucu kita akan bertemu mereka dan bercerita "dulu kita pernah menjalin Persaudaraan bersama".



            Ingat Saudaraku ......
                      Persaudaraan tidak mencari-cari kesalahan Saudara yang lainnya, akan tetapi justru kita harus menutupi kesalahan mereka dan memperbaikinya (Pepatah Jawa : "Mikul dhuwur mendhem jero). Jika Persaudaraan yang kita bina ini benar-benar berlandaskan HATI yang Tulus dan Ikhlas karena Allah S.W.T. Insya Allah, Persaudaraan ini akan terus berlangsung walaupun amat banyak halangan dan rintangan yang menghalanginya.
                      Pada suatu waktu, mungkin sebagian orang cuma memperhatikan kesuksesan kita, akan tetapi ada sebagian Saudara yang peduli akan kondisi kita, dan itulah hakikat Persaudaraan yang sejati.
                       Suatu hari mungkin kita lalai dalam canda dan tawa, tetapi ada yang mengingatkan agar kita tidak pernah lalai. Itulah Saudara-Saudaraku dimanapun Saudaraku berada, meskipun kita tidak sering bertemu bahkan tidak pernah bertemu dalam kenyataan, tapi selalu di ingat mereka itu adalah Saudara kita. Mari Saudaraku, kita bangun dan kita junjung tinggi Persaudaraan ini dengan penuh keikhlasan, dan semoga keberkahan akan selalu mengiringi langkah kehidupan kita. Amin yaa robbal 'alamin .....


            Hikmah berbagi Ilmu :
            Rasullallah S.A.W bersabda : "Barangsiapa yang menyampaikan 1 (Ilmu) saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (wafat), dia akan tetap memperoleh pahalanya". (HR. Al-Bukhari)

                      Kurang lebihnya itulah sedikit wawasan mengenai Ukhuwah (Persaudaraan) yang dapat saya bagikan untuk Saudaraku dimana pun Saudara berada sekedar untuk berbagi dan menambah wawasan. Sekian dan terima kasih ....., Semoga dapat bermanfaat .....     
               
            Salam Persaudaraan .....

            TUJUAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

            Tujuan PSHT - Jiwa Setia Hati

            TUJUAN
            PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

                     Tujuan Setia Hati Terate yang hakiki adalah untuk mengabdi kepada Sang Kholik (Pencipta alam semesta). Kita sebagai insan SH Terate tentu mempunyai rasa iman (percaya) tentang adanya Tuhan. Dalam ajaran SH Terate yang paling utama adalah mengakui adanya Tuhan. Pada dasarnya setiap hati manusia mengakui hal itu entah diyakini atau tidak.


                      Setia Hati Terate mengajarkan untuk setia pada hati sang sanubari (hati yang paling dalam), karena sang sanubari selalu akan menunjukkan kebenaran serta jalan yang lurus bagi pemiliknya. Oleh karena itu SH Terate salah satu jalan untuk menuju ketaqwaan kepada Sang pencipta. Ini merupakan hubungan manusia dengan Tuhan, yang di ajarkan setiap Agama. Agama mengajarkan tentang ke-Esa-an Tuhan, untuk menjadikan manusia ber-taqwa kepadaNya.





                     Setia Hati Terate mengajarkan hubungan manusia dengan manusia, yang di utamakan adalah persaudaraan. Manusia sebagai mahkluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain.Kita terkadang merasa bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, dan itu adalah presepsi yang salah. Dalam kehidupan ini manusia cenderung memikirkan diri sendiri (egois). Setia Hati mengajarkan agar kita saling kasih-mengkasihi diantara kita. Hal ini sesuai dengan ajaran Agama sebagai umat manusia kita harus saling mengkasihi sesama mahluk ciptaan Tuhan. Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Apakah kita mampu untuk menjaga kesempurnaan itu??
            Yang membedakan manusia dengan mahkluk Tuhan lainnya adalah keimanan dan ketaqwaannya.

                      Selain daripada itu Tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah berdasarkan ke-SH-an, yaitu :
            1. Taqwa kepada Tuhan YME
            2. Pemberani dan tidak takut mati
            3. Soal kecil remeh mengalah, soal besar/prinsip baru berpikir dan bertindak
            4. Sederhana
            5. Ikut memayu hayuning bawono
            Keterangan
                    Manusia yang berbudi luhur adalah manusia yang bisa membedakan mana yang benar dan salah. Serta tidak hanya memikirkan diri sendiri (lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi). Namun bila seseorang dapat membedakan mana yang benar dan yang salah, tidak salah jika ia berkumpul dengan orang-orang yang berbuat salah, karena seseorang tersebut tidak akan mengikuti perbuatannya yang salah. Seseorang yang berbudi luhur pastilah memiliki jiwa SH, yaitu setia pada hatinya sendiri dan selalu meyakini bahwa kekuatan tertinggi itu ada di tangan Allah Swt.

            1. Taqwa kepada Tuhan YME
                     Sebagai Insan pancasila, anggota PSHT dituntut memiliki iman yang mendalam kepada Allah Swt. Ketaqwaan yang dilandasi ke imanan akan ke-Esa-an Allah yang ditebarkan oleh hati, di ucapkan oleh lidah dan diwujudkan dalam amal perbuatan yang baik dan benar.

            2. Pemberani dan tidak takut mati
                    Berani adalah suatu tingkatan mental yang mengakui adanya ketakutan atau kekhawatiran terhadap kemunginan-kemungkinan timbulnya bahaya, kegagalan atau celaan. Dan bila mental seseorang seperti itu pasti akan lebih matang dalam melakukan suatu tindakan.

                      Takut adalah suatu sikap mental yang kurang memiliki ke imanan dan ketaqwaan terhadap Allah, karena jika seseorang telah benar-benar ber-iman dan bertaqwa kepada Tuhan YME maka segala perbuatan kita pasti akan mantap dan jauh dari rasa takut. Untuk melatih keberanian perlu kita pelajari dan pahami rasa takut, dan rasa takut itu sendiri ada 4 macam, yaitu :
            1. Takut salah : Yaitu suatu rasa takut apabila perbuatannya menimbulkan kesalahan.
            2. Takut malu : Yaitu suatu rasa takut apabila perbuatannya menimbulkan rasa malu.
            3. Takut sakit : Yaitu suatu rasa takut apabila perbuatannya menimbulkan rasa sakit.
            4. Takut mati : Yaitu suatu rasa takut apabila perbuatannya menimbulkan kematian.
                      Ke 4 rasa takut tersebut merupakan rasa takut yang sering timbul pada setiap diri manusia, namun rasa takut seperti itu harus kita lawan dan ditiadakan dari diri kita.

            3. Soal kecil remeh mengalah,soal besar atau perinsip baru berpkir dan bertindak
                     Di dalam menghadapi segala suatu permasalahan, anggota Persaudaraan Setia Hati Terate diharapkan selalu menunjukan kebesaran hatinya dengan meniliti dan memisahkan suatu permasalahan tersebut termasuk masalah yang kecil atau besar. Masalah prinsip adalah suatu masalah yang berkaitan dengan Agama, Nusa, bangsa, Pancasila, kehormatan dan keselamatan hidup.

            4. Sederhana
                     Yang dimaksudkan sederhana disini yaitu sederahana dalam perwujudan sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan keadaan dimana kita berada atau tidak berlebihan, seperti pepatah mengatakan “ojo sok golek wah amargo iso tambah owah”.

            5. Memayu hayuning bawono
                      Artinya adalah suatu sikap untuk menciptakan suasana kebahagiaan yang disertakan dan diwujudkan dengan pengamalan ilmu.


            Dasar dan Tujuan
                      Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ikut mendidik manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta ikut Memayu Hayuning Bawono juga mengajarkan bela diri pencak silat dimana didalamnya terkandung unsur-unsur olah raga, dan seni bela diri serta merupakan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu di kembangkan dan dilestarikan.

            Berbudi Luhur
                      Manusia berbudi luhur adalah manusia yang baik, kehadiranya mampu menciptakan ketentraman, keamanan, kedamaian serta kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak merasa tersaingi. Manusia bisa di sebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia yang lepas dari dosa kecuali para utusan Allah. Mereka memang selalu dijaga dan dijauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar dijadikan panutan umatnya.
            Budi pekerti bisa menentukan nilai martabat manusia. Dan bila ditilik lebih lanjut berbudi luhur dapat dibedakan menjadi empat macam.

            Berbudi Luhur kepada Tuhan
                     Kita harus yakin bahwa Allah menaruh embrio manusia kedalam kandungan ibu-nya, kemudian melahirkan ke alam dunia lalu membesarkan dan memberikan nikmat yang tidak terhitung nilainya. Allah pula yang akan mematikan dan membangkitkanya nanti pada hari kiamat. Manusia selalu tergantung kepada Allah. Contoh-contoh kecil adalah ketidak mampuan manusia membuat setetes darah apalagi banyak. Ketidakberdayaan manusia menumbuhkan sel-sel daun pada satu pohon apalagi semua pohon. Ketidak tahuan pada bahan bakar matahari apalagi menyediakanya. Ilmu-ilmu jin dan manusia jika di gabungkan tidak akan lebih dari setetes air di samudera luas jika dibandingkan ilmu Allah. Maka kalau manusia mau berfikir sejenak pastilah ia merasa terpaksa atau sukarela untuk berterimaksih kepada Allah Swt. Ungkapan terimakasih kepada Allah bukan sekedar percaya kepadanya. Bila manusia sekedar percaya tetapi tidak taat maka iblis akan lebih baik. Tentu saja iblis lebih baik, iblis lebih percaya kepada Allah dari pada manusia karena iblis pernah berdialog langsung dengan Allah tetapi tetap durhaka. Ungkapan terimaksih kepada Allah harus dinyatakan dengan perbuatan yaitu dengan memenuhi hak-hak Allah supaya Allah juga memenuhi hak-hak hambanya.



            Berbudi Luhur kepada Orang Tua dan Guru
                      Walaupun yang melahirkan manusia itu Allah (= ibu hanya mampu mengandung saja karena bila sudah tiba saat melahirkan maka ia tidak akan mampu menahanya. Atau walaupun seorang ibu sudah ingin melahirkan tetapi kalau Allah belum menghandaki maka ia juga tidak akan sanggup mengeluarkan bayinya. Bukti kekuasaan Allah ini, yaitu adanya ibu-ibu yang melahirkan saat sedang diperjalanan ke rumah sakit atau pada saat yang tidak dikehendaki ibu itu). Namun demikian jangan lupa bahwa ibu selalu menyambut kelahiran bayinya dengan rasa sakit dan darah, bahkan kadang-kadang bayinya ditebus dengan nyawa satu-satunya. Dan setelah putranya cukup umur maka ia menyerahkan kepada guru. Maka dari itu berterimakasih kepada orang tua dan Guru adalah wajib.

            Berbudi Luhur kepada Diri Sendiri
                     Memenuhi hak-hak jasmani dan rohani dengan menjaga kesehatan makan-makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, miuman keras, ganja, atau obat-obatan terlarang lainnya yang merusak saraf otak.
             
            Berbudi Luhur kepada Semua Mahluk
                    Manusia adalah makluk sosial. Satu sama lain saling membutuhkan. Yang kaya membutuhkan tenaga yang miskin dan yang miskin memerlukan bantuan yang kaya, yang pandai memerlukan yang bodoh dan juga sebalikya. Hal ini juga berlaku antar bangsa. Perbuatan baik dan buruk merupakan pantulan dari sifat seseorang. Maka orang yang bijaksana tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan menghina orang lain. Orang bijaksana selalu menjaga martabat dan kehormatanya dengan menyantuni orang lain terutama yang lemah.
                      Maka kalau pun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat dihindari, haruslah di sadari bahwa pendekar sejati tidak akan berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan. Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar memiliki kesempatan bertaubat. Dan walaupun Allah mengijinkan membalas perbuatan yang jahat dengan kejahatan yang seimbang. Namun Allah juga menawarkan alternatif lain yang lebih baik yaitu memaafkan, karena memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. Untuk itulah dalam Persaudaraan Setia Hati Terate mengajarkan kripen atau teknik kuncian agar dapat mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh. Saling membunuh tanpa sebab yang dibenarkan sangatlah berat sangsinya apalagi sesama manusia/muslim khususnya.
                      Sedangkan contoh berbudi luhur kepada tumbuh-tumbuhan adalah tidak merusak lingkungan hidup. Bila nenebang pohon di hutan harus di adakan reboisasi atau penanaman kembali.

                      Itulah sedikit wawasan mengenai "Tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate" yang dapat saya bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Silahkan dapat Saudara bagikan kepada yang lainnya sekedar untuk berbagi dan menambah wawasan. Sekian ..... dan terimakasih .....          

            Salam Persaudaraan .....